9 Upacara Mengesankan dan Unik di Bali

Bali adalah tempat dimana budaya bertemu dengan tradisi suci. Ada banyak sekali upacara di Bali, baik untuk tradisi keluarga maupun tradisi masyarakat. Setiap daerah juga memiliki perayaannya sendiri. Karena itulah Bali menjadi tujuan terbaik para turis. Bagi Anda yang mencari liburan budaya atau sesuatu yang berbeda dari biasanya, Bali adalah tempat yang wajib dikunjungi. Dan jika Anda tinggal di bali saat acara budaya diadakan, Anda akan melihat betapa indah dan suci Bali. Itulah beberapa upacara penting di Bali yang harus Anda ketahui.

1. Nyepi

Nyepi dikenal sebagai hari hening di Bali dan merupakan tahun baru Saka dari kalender Bali. Nyepi merupakan perayaan Hindu yang membuat masyarakat Bali harus berpuasa, hening, dan bersemedi. Itu sebabnya di hari raya Nyepi, seluruh masyarakat Bali biasanya mematikan lampu, suara, dan keramaian di jalan raya untuk akhirnya memulai meditasi dalam sehari. Jika Anda tinggal di Bali pada hari Nyepi, Anda bisa melihat betapa sunyi dan damai Bali. Mengapa? Karena semua aktivitas akan dihentikan, seperti klub, restoran, termasuk rumah sakit. Dan Nyepi merupakan salah satu hari libur nasional di Indonesia.

Tujuan Nyepi adalah berdoa kepada tuhan untuk kebaikan di bumi dan alam semesta. Suatu keharusan untuk tinggal di rumah 24 jam pada hari itu untuk menghormati upacara terbesar di Bali.

2. Tumpek Landep

upacara tumpek landep bali
Sumber: Baliplus.com

Upacara penting kedua di Bali adalah tumpek landep. Merupakan hari suci yang diadakan setiap 6 bulan (210 hari) atau saniscara kliwon landep berdasarkan penanggalan Puwakon Bali. Merupakan hari seremonial yang dibuat untuk menghormati benda yang terbuat dari logam seperti sepeda motor, mobil, komputer, TV, atau apapun.

Upacara dimulai pada pagi hari untuk sembahyang sementara semua barang logam akan dipajang di depan rumah mereka dan mereka akan meminta berkah kepada Tuhan. Selain itu tujuan utamanya adalah untuk mengasah pikiran dan memiliki pengetahuan yang luas. Dengan melakukan ini diharapkan kita memiliki sikap yang baik agar tidak melakukan hal yang tidak patut.

3. Hari Saraswati

upacara hari saraswati bali
Sumber: Unsplash

Hari Saraswati adalah hari untuk merayakan pengetahuan di Bali. Ini diadakan berdasarkan kalender Bali (Pawukon) dan Saniscara setiap enam bulan (210 hari) dan terjadi di seluruh Bali.

Saraswati dikenal sebagai simbol dewi ilmu. Mereka menggambarkannya oleh wanita cantik dengan empat tangan memegang (dan memainkan) sitar, kitab suci dan manik-manik rosario; semua merepresentasikan karakteristik pengetahuan.

Biasanya upacara menjelang hari Saraswati dirayakan dengan sembahyang, menyanyikan lagu-lagu suci, menarikan tarian adat, dan kegiatan keagamaan lainnya di rumah, sekolah atau kantor di Bali.

Kemudian pada hari Saraswati, pada sore hari kami tidak diperbolehkan membaca dan menulis buku karena semua buku ditawarkan. Namun pada malam hari disebut Malam Sastra, hendaknya masyarakat membaca buku-buku bertema religius khususnya di rumah, pura, atau kantor yang sedang bekerja.

4. Galungan dan Kuningan

Galungan dan Kuningan merupakan ajang merayakan kemenangan kebaikan melawan kejahatan. Galungan diadakan dua kali setahun (biasanya berjarak 7 bulan).

Ada beberapa ritual sebelum dan sesudah hari raya Galungan. Dalam 3 hari sebelumnya, yang disebut Penyekeban adalah tempat keluarga mempersiapkan diri untuk memasak pisang. Dalam 2 hari sebelumnya, yang disebut sebagai Penyajaan adalah dimana mereka akan membuat kue beras Bali dan juga hari introspeksi. Pada 1 hari sebelumnya, disebut Penampahan adalah tempat pembuatan babi dan ayam untuk hari raya Galungan.

Galungan adalah salah satu acara bahagia dimana masyarakat Bali akan makan banyak makanan khas Bali dan mengenakan pakaian adat terbaik untuk mengunjungi pura bersama keluarga. Itu sebabnya di hari Galungan, semua pura di Bali sangat ramai, ramai, dan penuh warna. Ini adalah hari dimana Anda dapat menghabiskan dan melihat betapa uniknya budaya Bali.

5. Upacara Tumpek Uduh

Salah satu upacara terpenting di Bali adalah Tumpek Uduh. Diselenggarakan setiap hari Sabtu Wuku Wariga dalam penanggalan Bali atau setiap 210 hari sekali. Itu adalah ritual memuji Tuhan atas keberadaan Dewa Sangkara, sebagai dewa tumbuhan. Tujuan utama dari upacara ini adalah mengucapkan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah menciptakan tanaman dan berdoa kepada Tuhan agar memiliki tanaman yang berkembang biak dengan baik untuk kehidupannya.

6. Siwa Ratri

Dikenal sebagai malam Siwa, ini juga merupakan salah satu upacara penting dalam budaya Bali. Pada hari upacara Siwa Ratri merupakan waktu terbaik untuk melakukan meditasi dan introspeksi diri untuk berdoa memohon ampun dan memohon kekuatan dari Dewa Siwa (Siwa).

Ritual lain di hari Siwa Ratri adalah masyarakat harus berpuasa dan terjaga sepanjang malam karena Siwa Ratri juga terkenal sebagai malam terpanjang.

7. Pagerwesi

Pagerwesi diadakan setiap 210 hari menurut penanggalan Bali dan tanggalnya tiga hari setelah hari Saraswati. Pagerwesi adalah upacara untuk memperkuat jiwa masyarakat Bali melawan kekuatan jahat. Orang Bali menunjukkan rasa terima kasih mereka kepada Sanghyang Paramesti Guru dengan memberikan persembahan, berdoa di rumah mereka dan mengunjungi pura. Hal yang membedakan Pagerwesi dengan banyak upacara adat Bali lainnya, diadakan di tengah malam.

8. Melasti

melasti bali
Sumber: Balisarisland.com

Upacara Melasti adalah ritual penyucian terbesar yang berarti proses pembersihan diri dengan ritual suci Hindu di Bali. Tujuan utama Melasti sendiri adalah mengingatkan diri kita sendiri betapa pentingnya hidup kita dan kita perlu menyucikan diri dan alam semesta.

Melasti biasanya diadakan sekitar 3 hari sebelum hari raya Nyepi. Di hari Melasti, masyarakat Bali akan mengenakan pakaian putih bersih dan membawa semua lambang dewa dan pergi ke pantai sumber air suci untuk melakukan proses pemurnian. Selain itu, gamelan juga akan dibunyikan saat prosesi parade antar masyarakat.

Saat tiba di sumber air suci, semua simbol dewa akan disucikan mengikuti ritual setempat. Setelah itu semua akan dibawa dan dimasukkan kembali ke pura untuk menjaga kesucian simbol dewa. Semua orang Hindu Bali harus pergi ke pura dan berdoa untuk mendapatkan kehidupan yang damai dalam upacara ini.

9. Omed Omedan

omed omedan
Sumber: pegipegi.com

Omed omedan dikenal sebagai upacara ciuman dalam budaya Bali. Para wanita dan pria berusia 17 hingga 30 tahun mengikuti prosesi upacara ciuman. Tujuan utama dari Omed Omedan itu sendiri adalah agar masyarakat sekitar bisa saling mengenal.

Prosesi upacara dimulai sejak para perempuan dan laki-laki berdiri berdampingan dan menunggu isyarat dari pemimpin Hindu untuk akhirnya berciuman sementara peserta lainnya menuangkan air ember ke arah mereka. Unik, bukan?

Sekian upacara besar dan penting di Bali yang harus kamu ketahui. Masing-masing unik, bukan? Ingin mencari lebih banyak pilihan sewa di Bali sebelum upacara berikutnya datang? Flokq memiliki beberapa daftar untuk pilihan yang lebih terjangkau dari penawaran mereka. Kunjungi Flokq untuk mengetahui lebih lanjut!

KLIK DI SINI UNTUK MENCARI TEMPAT TINGGAL DI BALI

Hello Flokq

Flokq helps people find a great place to live. Explore how you can live your life to the fullest in your city with Flokq!

Related Posts

5 Restoran Terbaik Dekat Bali Zoo: Dari Masakan Tradisional hingga Barat!

5 Restoran Terbaik Dekat Bali Zoo: Dari Masakan Tradisional hingga Barat!

7 Rekomendasi Tempat Adopsi Hewan di Bali Terpercaya

7 Rekomendasi Tempat Adopsi Hewan di Bali Terpercaya

8 Kursus Bahasa Inggris Terbaik di Bali

8 Kursus Bahasa Inggris Terbaik di Bali

13 Rekomendasi Restoran Italia di Bali, Dijamin Enak!

13 Rekomendasi Restoran Italia di Bali, Dijamin Enak!

No Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *