Lingkungan Startup di Jakarta

Pada tahun 2019, perusahaan ojek online raksasa Gojek meraih gelar Decacorn yang dimuat pada riset “The Global Unicorn Club” oleh CBInsight, dengan nilai seharga 10 miliar dolar Amerika Serikat. Gojek, bersama dengan empat “Unicorn” Indonesia lainnya (Tokopedia, OVO, Bukalapak, dan Traveloka), adalah kisah sukses startup yang mampu mendorong nama Indonesia untuk mengambil bagian sebagai hotspot startup berikutnya di Asia (atau bahkan dunia). Tapi, apa yang membuat negara yang relatif tidak diunggulkan dalam hal kemudahan berbisnis ini menjadi arena high risk-high reward untuk startup lokal dan asing untuk menjadikan namanya dikenal luas?

Indonesia memang muncul sebagai pesaing baru dalam startup di Asia Tenggara melawan Singapura. ASEAN Post mengakui bahwa Indonesia menyalip Singapura sebagai lingkungan startup yang paling menarik, dengan perusahaan baru menjadi sukses besar terlepas dari tantangan infrastruktur dan lingkungan bisnis yang melekat di negara itu. Untuk membuat segalanya lebih mudah, inilah penjelasan sekilas mengenai startup di Indonesia.

Baca lebih lanjut tentang Perizinan Kerja untuk Pendiri Startup di Indonesia

Minat Investor terhadap Startup Lokal Indonesia

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam edisi bulan Januari dari Indonesia Investments Monthly Update, Jefri R. Sirait, Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Start-Up Indonesia (Amvesindo), mengatakan bahwa Indonesia membuat lingkungan yang kondusif untuk startup teknologi karena sifatnya yang terbuka. Perusahaan startup lokal menarik minat tidak hanya dari investor domestik, tetapi juga dari startup asing besar (tetapi tidak terbatas pada Tencent dan Alibaba saja) untuk menyuntikkan modal ke mereka.

Di sisi lain, Shinta Widjaja Kamdani, pendiri Angel Investment Network Indonesia, menemukan tiga alasan yang membantu meningkatkan minat investor dan perusahaan besar tersebut untuk berinvestasi di startup lokal ini. Seperti sikap positif dan bersedia untuk mengadopsi solusi teknis, meningkatkan konektivitas di seluruh kepulauan dengan meningkatkan penggunaan internet, dan dukungan pemerintah terhadap bisnis pemula termasuk startup.

Lingkungan Bisnis Indonesia telah Berkembang Pesat

Perkembangan dalam lingkungan bisnis Indonesia sudah telah lama diprediksi. Menurut Economist Intelligence Unit (EIU) di London pada tahun 2008, Indonesia dan lima negara lainnya (Kolombia, Vietnam, Mesir, Turki, dan Afrika Selatan) diprediksi kuat akan menjadi pasar negara berkembang yang ekonominya akan naik dengan cepat di masa mendatang.

Keenam negara tersebut tidak hanya memperlihatkan ekonomi yang beragam dan berkembang pesat, tetapi mereka juga mengembangkan populasi besar untuk orang berusia di bawah 30 tahun. Negara-negara ini diuntungkan tidak hanya karena lingkungan ekonomi mereka yang stabil, tetapi juga dari meningkatnya kepedulian terhadap pendidikan tinggi dan keterampilan.

Mendirikan startup di Indonesia bukan tanpa adanya tantangan. Ada beberapa tantangan utama yang harus diwaspadai oleh calon pendiri, lokal atau asing, sebelum membangun startup mereka di Nusantara.

Birokrasi Memulai Perusahaan Startup di Indonesia

Salah satu masalah paling menonjol dalam mendirikan bisnis di Indonesia adalah sistem birokrasinya. Bukan rahasia lagi bahwa sistem birokrasi Indonesia lambat beradaptasi jika dibandingkan dengan tren ekonomi yang semakin cepat.

Sebastian Trizcinski-Clement, Pimpinan Developer Relation Google dan pengamat ekosistem startup di Asia, Afrika, dan Timur Tengah, menyesalkan peraturan yang rumit dan memakan waktu, terutama bagi investor asing dan pendiri perusahaan. Dia memperkirakan bahwa dibutuhkan setidaknya 40 hari bagi perusahaan asing untuk membangun startup di Indonesia.

Sementara itu, Tech in Asia mengamati bahwa Indonesia memang membatasi startup yang didanai atau didirikan oleh orang asing (swasta dan perusahaan). Mereka mendesak pendiri startup asing untuk menemukan mitra pendiri lokal dan menyewa konsultan lokal untuk membantu menyiasati peraturan yang selalu berubah serta mengatasi hambatan bahasa karena dokumen hukum sebagian besar ada dalam bahasa Indonesia.

Calon pendiri yang belum menetapkan pilihan di Indonesia juga sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan masuk pemasaran atau market entry untuk mencakup penggabungan bisnis, pendaftaran alamat bisnis, dan aplikasi izin kerja sebelum mereka memulai usaha di Indonesia.

Startup di Indonesia Sulit Menemukan Talenta yang Tepat

Tantangan lain yang dihadapi startup lokal dan asing baru adalah sulitnya menemukan talenta yang tepat untuk dipekerjakan. Karena startup tumbuh dengan teknologi, ada lebih banyak pekerjaan khusus yang dibutuhkan. Terlepas dari upaya pemerintah untuk mengantarkan era Pendidikan 4.0, sebagian besar lembaga pendidikan masih berjuang untuk mencapai standar kualitas, untuk mengurangi kesenjangan ekonomi yang mencegah talenta dari daerah pedesaan tidak dapat bersaing dengan rekan-rekan mereka yang lebih istimewa.

Tetapi, kesulitan dalam mencari talenta yang tepat mulai berkurang setelah tenaga kerja Indonesia mulai merangkul pasar lowongan kerja serta startup teknologi yang mengakomodasi perekrutan pekerja. Pendiri dari luar dan dalam Indonesia dapat memperoleh talenta dari situs lowongan kerja seperti Kalibrr (berbasis di Filipina) dan Glints (berbasis di Singapura).

Indonesia juga memiliki pasar lowongan kerja lokal, termasuk Ekrut dan Geekhunter. Ekrut secara langsung mendampingi pengusaha dalam pencarian talenta serta menghubungkan mereka secara langsung dengan bakat yang sesuai. Sementara itu, Geekhunter mengkhususkan diri dalam perekrutan kandidat kerja dengan latar belakang di bidang IT, seperti programmer dan pengembangan.

Pendiri juga dapat mengikuti acara seperti MeetMagento dan Tech in Asia yang membantu menghubungkan komunitas startup internasional dengan pengusaha, penyedia layanan, dan bahkan pengembang di Indonesia. Investor asing dan calon pendiri startup dapat memperoleh pengetahuan yang berguna tentang lingkungan tenaga kerja di Indonesia serta membangun jaringan yang menguntungkan dengan komunitas startup rekrutmen karyawan berbakat.

Infrastruktur di Indonesia Memiliki Dampak Besar pada Startup

Sementara masalah-masalah yang disebutkan di atas bukan hal yang mustahil untuk diatasi, mengingat sumber daya dan koneksi yang tepat, kesenjangan Indonesia dalam infrastruktur tetap menjadi hambatan konstan bahkan bagi perusahaan-perusahaan yang telah mapan. Bagian barat Indonesia, yaitu Sumatra, Jawa, dan Bali, mendapat manfaat dari fokus pemerintah yang mengembangkan infrastruktur publik seperti jalan tol. Hal ini menguntungkan startup yang berkaitan dengan transportasi seperti Grab dan Gojek, tetapi menimbulkan masalah bagi startup e-commerce yang mengandalkan logistik sambil bertujuan untuk memperluas pasar mereka secara nasional.

Di sisi lain, calon pendiri mungkin menginginkan hal menarik lainnya. Lebih khusus lagi, pasar ponsel. Trzcinski-Clement optimis bahwa Indonesia akan lebih menerima tren startup yang berfokus pada platform mobile, seperti teknologi pendidikan (Edutech), teknologi keuangan (Fintech), dan mobile gaming. Di pertengahan hingga akhir tahun 2010, hal ini terbukti benar dengan skala berkelanjutan dari raksasa Edutech Ruangguru dan startup Fintech seperti Doku, Amartha, dan CekAja.com (anak perusahaan grup C88 Financial Technologies dari Malaysia). Industri game Indonesia juga telah menunjukkan kemajuan dengan adanya Gemscool, penerbit game Indonesia yang sudah berkecimpung sejak tahun 2009 hingga hari ini dan Touchten Games yang merupakan pengembang game terkemuka di Indonesia di area game mobile gratis.

Sebagai kesimpulan, Indonesia adalah lingkungan startup yang menarik, meskipun banyak kesulitan dalam infrastruktur dan sistem birokrasi. Selama Anda bekerja dengan orang-orang yang tepat dan model bisnis yang fungsional, startup Anda pasti bisa memasuki pasar Nusantara yang berharga.

Cari tahu lebih lanjut tentang Perizinan Kerja untuk Investor di Indonesia

Hello Flokq

Flokq helps people find a great place to live. Explore how you can live your life to the fullest in your city with Flokq!

Related Posts

5 Apartemen Kalibata Murah Terbaik Versi Flokq!

5 Apartemen Kalibata Murah Terbaik Versi Flokq!

Apartemen Mewah di Sudirman: 7 Rekomendasi Terbaik

Apartemen Mewah di Sudirman: 7 Rekomendasi Terbaik

10 Rekomendasi Kost Jakarta Selatan: Sewa Kamar Apartemen Mewah di Bawah 6 Juta

10 Rekomendasi Kost Jakarta Selatan: Sewa Kamar Apartemen Mewah di Bawah 6 Juta

9 Rekomendasi Sewa Apartemen Jakarta Timur Dengan Akses Strategis

9 Rekomendasi Sewa Apartemen Jakarta Timur Dengan Akses Strategis

No Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *